Selasa, 17 April 2012

Menulis itu Bukan Bakat, Tapi Niat yang Kuat


Dalam menulis, jangan terlalu percaya BAKAT. Percaya saja pada NIAT. Bukan niat yang biasa, tetapi NIAT KUAT untuk menulis. Sekali berpikir menulis itu bakat, maka tidak akan pernah ada satu paragraf pun yang kita hasilkan. Bagi yang punya niat kuat menulis, anggaplah menulis itu BERENANG. Orang yang belum pernah berenang sekalipun, asalkan ada niat kuat untuk belajar berenang, pasti memilih kolam atau laut yang dangkal, tidak langsung air dalam. Kita bisa belajar mengapung sambil lihat-lihat orang yang sudah pandai berenang. Belajar menyelam untuk mengukur kedalaman. Setelah bisa mengapung, selanjutnya kita bisa memilih gaya apapun dalam berenang. Sangat penting dicatat adalah: mulailah MENCEBURKAN diri ke air untuk belajar berenang. Jangan takut tenggelam dalam menulis!

Apa yang disampaikan oleh kang pepih dalam alinea di atas benar adanya. Saya sendiri adalah orang  yag awalnya tak biasa menulis. Dulu saya percaya kalau menulis itu adalah karena bakat. Tetapi sekarang, setelah lama menulis di kompasiana, saya besetuju dengan kang pepih bahwa niat yang kuat adalah modal kita untuk menulis. Tanpa niat yang kuat mustahil kita bisa menulis.

Selain niat yang kuat, kita harus menikmati proses menulis. Dengan begitu ada perasaan dalam diri bahwa menulis itu sebuah kebutuhan. Kalau sehari saja tak menulis, akan membuat kita merasa haus dan lapar. Oleh karena itu, alam bawah sadar kita harus digiring untuk menyenangi dunia tulis menulis dan merasakan keajaiban kata. Siapa yang mampu membuat kata-kata bermakna, maka dia akan mendapatkan manfaatnya. Bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang lain yang membaca tulisannya.

Keajaiban kata telah menghantarkan saya mampu merajutnya menjadi sebuah buku. Sebuah buku yang disusun dari cara-cara alamiah karena mampu menulis setiap hari. Keajaiban kata telah menghantarkan saya mengerjakan sesuatu yang awalnya alamiah menjadi ilmiah. Itulah makanya saya tak menyangka, keajaiban kata telah membawa saya kepada dunia tulis menulis dan menjadikan saya sebagai guru yang juga berprofesi sebagai penulis. Guru-penulis. Keren khan?

Belum banyak guru yang merangkap penulis. Apalagi mampu membuat buku dari materi yang diampunya. Saya bersyukur, dengan memiliki niat yang kuat akhirnya buku-buku itu lahir satu demi satu. Ikut memenuhi toko buku dan menjadi khasanah ilmu yang semoga terus menerus mengalir bagai air. Semoga disukai oleh pembaca.

Menulis itu bukan bakat. Menulis itu adalah kekuatan niat dari seseorang yang ingin berbagi ilmu dari yang dikuasai, dan disukainya. “Ikatlah lmu dengan cara menuliskannya”, demikian pesan Sayidina Ali. Saya pun bersyukur kepada Allah, karena mampu berbagi pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Semoga berkenan di hati para pembaca.

(sumber : http://www.wijayalabs.com/2012/01/16/menulis-itu-bukan-bakat-tapi-niat-yang-kuat/)


1 komentar: